Jumat, 03 Desember 2010

Pertumbuhan Penduduk Lokal (Indonesia)

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode 1990-2000, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Berdasarkan jumlah tersebut, maka setiap harinya penduduk Indonesia bertambah sebesar 9.027 jiwa. Dan setiap jam terjadi pertambahan penduduk sebanyak 377 jiwa. Bahkan setiap detik jumlah pertambahan penduduk masih tergolong tinggi yaitu sebanyak 1,04 (1-2 jiwa). Pertambahan penduduk di Indonesia umumnya (bahkan bisa dikatakan 99,9 persen) disebabkan oleh kelahiran, sisanya berupa migrasi masuk. Dengan demikina dapat di simpulkan bahwa dalam 1 detik di Indonesia terjadi kelahiran bayi sebanyak 1-2 jiwa.

Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan yang tinggi pula. Jumlah penduduk Indoneesia dari tahun 1971-2010 serta pertumbuhannya dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 1
Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 1971, 1980, 1990,2 000 dan 2010 (Juta Jiwa).

Keterangan: *) Jumlah penduduk tahun 2010 yang disajikan ini merupakan data sementara hasil SP2010 yang dibacakan oleh Presiden SBY dalam pidato kenegaraan 16 agustus 2010. Data final hasil SP2010 kemungkionan besar baru di lansir tahun 2011.


Tabel 2

Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010 (Persen).
Keterangan: *) pertumbuhan penduduk sementara
Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 sebesar 1,48 persen pertahun. Artinya bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010 jumlah penduduk Indoneisa bertambah sebesar 1,48 persennya.
Dengan jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa tersebut, membuat Indonesia tetap bercokol sebagai negara berpenduduk terbanyak setelah RRC, India dan Amerika Serikat.

Pertumbuhan Penduduk Dunia

Manusia diperkirakan hidup di dunia sudah sekitar dua juta tahun yang lalu. Pada waktu itu jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan pada 10.000 tahun sebelum masehi, penduduk dunia diperkirakan baru sekitar 5 juta jiwa.
Namun demikian, pada tahun pertama setelah masehi, jumlah penduduk dunia telah berkembang hampir mencapai 250 juta jiwa. Dari tahun pertama setelah masehi, sampai kepada masa permulaan revolusi industri di sekitar tahun 1750, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat menjadi 728 juta jiwa. Selama 200 tahun berikutnya (1750 – 1950) tambahan penduduk sebanyak 1,7 milyar jiwa. Tetapi dalam 25 tahun berikutnya (1950 – 1975), ditambah lagi dengan 1,5 milyar jiwa, yang jika dijumlahkan seluruhnya pada akhir tahun 1975 telah mencapai hampir 4 milyar jiwa.
Pada tahun 1986, populasi dunia sudah mendekati angka 5 milyar, yang diperingati secara simbolis dengan kelahiran salah satu bayi di negara Yugoslavia tepat pada tanggal 11 Juli 1987. Pada tahun 2005 jumlah penduduk dunia sudah mencapai angka 6,45 milyar.
Sumber: Duran (1967), Todaro (1983), UN (2001), UN (2005)

Dari pertambahan absolut populasi dunia ini, dapat dikemukakan bahwa sejak tahun 1650 Masehi sampai tahun 2005 Masehi, pertambahan penduduk dunia persatuan waktu adalah sebanyak 16,63 juta orang pertahun atau 1,39 juta orang perbulan atau 45,6 ribu orang perhari atau 1899 orang perjam atau 32 orang permenit.


Bagaimana dengan pertumbuhan penduduk Indonesia?
Sebelum abad 19, data statistik penduduk di Indonesia relatif belum lengkap. Catatan yang relatif lebih cermat mengenai jumlah penduduk di Indonesia baru dapat diperoleh pada tahun 1930, melalui pelaksanaan Sensus Penduduk (SP). Dari SP 1930 tersebut, jumlah penduduk di Indonesia diperkirakan sebanyak 60,7 juta jiwa.
Periode berikutnya, sensus baru dilaksanakan pada tahun 1961. Berdasarkan sensus ini, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 97 juta.
Setelah tahun 1961 ini, pencacahan penduduk telah dilaksanakan secara lebih teratur dengan cakupan wilayah yang sudah relatif lengkap, baik melalui Sensus Penduduk maupun melalui SUPAS (Survai Penduduk Antar Sensus). Berdasarkan pencacahan tersebut, pada tahun 1971 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 119 juta jiwa, kemudian bertambah menjadi 147 juta pada tahun 1980, menjadi 179 juta pada tahun 1990, bertambah lagi menjadi dan 206 juta pada tahun 2000 dan 213 juta pada tahun 2005.

Pertumbuhan Penduduk Dunia

Dari pertambahan absolut penduduk Indonesia ini selama tahun 1930 sampai tahun 2005, dapat diringkaskan pertambahan penduduk Indonesia persatuan waktu adalah sebesar setiap tahun bertambah 2,04 juta orang pertahun atau, 170 ribu orang perbulan atau 5.577 orang perhari atau 232 orang perjam atau 4 orang permenit

Kebudayaan Indonesia (Lokal)

bisa di artikan seluruh cirikhas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya nasional Indonesia, yang termasuk kebudayaan Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di Indonesia.

Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab.
Berikut kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia

A.  NAMA-NAMA RUMAH ADAT
1.    Provinsi DI Aceh.
Rumah Adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu (serambi depan), Rumah Inong (serambi tengah), dan Seurarnoe Likot (serambi belakang). Selain itu ada rumah berupa lumbung padi yang dinamakan Krong Pade atau Berandang.


2.    Provinsi Sumatra Utara
Rumah adat Sumatra Utara Jahu ba1on, sebuah rumah pertemuan keluarga besar. Berbentuk pangung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada kamar-kamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih tinggi dari dapur.

3.    Provinsi Sumatra Barat
Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatra Barat adalah Rumah Gadang. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Yang Maha Esa. Tonjolan itu di namakan gojong yang banyaknya 4-7 buah.

4.    Provinsi Riau
Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.


5.    Provinsi Jambi
Rumah adat Jambi dinamakan Rumah Panggung dengan model kajang lako, merupakan rumah tinggai yang terbagi dalam 8 ruangan. Ruang Jogan, Serambi depan. Serambi dalam. kamar Amben melintang. Serambi belakang, ruang Laren. ruang Garang. ruang Tengganai.

6.    Provinsi Sumatra Selatan.
Rumah adat Sumatra Selatan bernama Rumah Limas. Merupakan rumah panggung berjenjang lima dengan bermakna Lima Emas. yaitu keagungan, rukun dan damai, sopan santun, aman dan subur, sertamakmur dan sejahtera.

7.    Provinsi Lampung
Rumah adat di Lampung ialah Rumah Sesat, yang digunakan untuk musyawarah tertinggi antara marga-marga. Jambal Agung atau Lorong Agung adalah nama tangga menuju Rumah Sesat.

8.    Provinsi Bengkulu   
Nama rumah adat daerah Bengkulu adalah Rumah Rakyat, terdiri 3 kamar yaitu : kamar orang tua, kamar gadis, dan kamar bujang. Kolong bawahnya untuk menyimpan kayu dapur dan barang lainnya.

9.    Provinsi DKl. lakarta
Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumuh Kebaya. Atapnya berbcntuk. Joglo. Pembagian ruangannya, serambi depan disebut  Paseban. Dindingnya tcrbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-huka dan digeser-geser ketepi. Hal ini dimaksudkan untuk ruangan yang lebiih luas. Bila suatu waktu di adakan acara selamatan atau hajatan.

10.    Provinsi Jawa Barat
Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan model rumah adat Jawa Barat. Keraton ini terdiri 4 ruangan. Jinem atau pendopo, Pringgodani, ruang Probayasa, dan ruang Panembahan.

11.    Provinsi Jawa Tengah
Padepokan Jawa Tengah merupakan sebuah bangunan induk istana Mangkunegaran di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri atas 3 ruangan. Pendopo. Pringgitan, dan Dalem.

13.    Provinsi DI Yogyakarta
Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan Pendopo model rumah adat daerah Yogyakarta. Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung batu Gupolo yang memegang gada (sejenis alat pemukul ).

14.    Provinsi Jawa Timur
Model rumah adat Jawa Timur Rumah Situbondo yang mendapat pengaruh dari rumah Madura. Rumah itu tidak meniliki pintu belakang dan tanpa kamar-kamar pula. Serambi depan tempat menerima tamu laki-laki dan tamu perempuan diterima di serambi belakang. Mereka masuk dari samping rumah.

15.    Provinsi Bali.
Gapura Candi merupakan pintu masuk rumah adat di Bali. Balai Bengang adalah tempat istirahat, dan Balai Wantikan adalah tempat adu ayam atau pagelalaran kesenian. Kori Agung adalah pinto masuk pada waktu upacara besar dan Kori Babetelan merupakan pintu masuk untuk keperluan keluarga.

16.    Provinsi Nusa Tenggara Barat
Istona Sultan Sumbawa merupakan model rumah adat daerah Nusa Tenggara Barat. Bangunan tersebut berlantai tiga, lerhuat dari kayu jati dan beratap strap. Lantai bawah tempat pengawalan. Lantai kedua, tempat kediaman sultan dan permaisuri. Sedangkan disediakan untuk para putri dan keluarga lainnya.

17.    Provinsi Kalimantan Timur
Rumah adat daerah Nusa Tenggara Timur adalah Rumah Musalak. Rumah itu berbentuk panggung dan di bawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu. Tiang-tiangnya berdiri pada landasan batu besar, sehingga tidak perlu di tanam dalam tanah.

18.    Propinsi Kalimantan Barat
Model rumah adat kalimantan Barat yang berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak di pergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat kamar-kamar dan di tengahnya merupakan ruang upacara dan pertemuan. Bangunan tersebut terbuat dari kayu dan atapnya dari sirap.

19.    Provinsi Kalimantan Tengah
Rumah adat kalimantan Tengah dinamakan Rumah Betang. Rumah itu panjang, bawah kolongnya di gunakan untuk bertenun dan menumbukpadi. Satu bangunan rumah di huni oleh kurang lebih 20 kepala keluarga.

20.    Provinsi Kalimantan Selatan
Rumah adat Kalimantan Selatan disebut Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelatar: Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.

21.    Provinsi Kalimanta Timur
Rumah Lamin adalah rumah adat suku Dayak Kenyah. Rumah Itu berbentuk panggung setinggi 3 meter dan dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga. Halaman rumah dihiasi oleh patung-patung Blontang,  menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.


22.    Provinsi Sulawesi Utara
Rumah adat Sulawesi Utara ialah Rumah Pewaris, Rumah ini mempunyei ruang tamu, ruang keluarga dan kamar-kamar. Di kanan-kiri rumah terdapat tangga, tangga sebelah kanan untuk memasuki rumah. sedang untuk keluar rumah menuruni tangga yang sebelah kiri.

23.    22. Provinsi Sulawesi Tengah
Rumah adat Sulawesi Tengah adalah Rumah Tambi. Rumah tersebut berbentuk panggung dan atapnya sekaligus berfungsi sebagai dinding Tangga untuk naik terbuat dan batang kayu bulat dan atap rumah terbuat dari daun rumbia atau bambu di belah dua.

24.    Provinsi Sulawesi Tenggara
Rumah adat Sulawesi Tenggara disebut juga Malige. Bangunan tersebut berbentuk panggung terdiri dari tiga lantai. Pada kiri kanan lantai dua da ruang tempat penenun kain yang di sebut bate

25.    Provinsi Sulawesi Selatan
Rumah adat orang Toraja di Sulawesi Selatan adalah Tongkonan. Kolong rumah itu berupa kandang kerbau belang atau Tedong Bonga. Dii depan rumah tersusun tanduk-tanduk kerbau, sebagai lambangpemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara besar-besaran. Tongkonan tcrdiri 3 ruangan. ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.

26.    Provinsi Maluku
Rumah adat Maluku dinamakan Bailo, dipakai untuk pertemuan, musyawarah dan upacara yang di sebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung. Atapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedang dindingnya dari tangkai rumbia, yang di sebut gaba-gaba

27.    Provinsi Papua
Rumah adat daerah Papua, suku Dani adalah Honai, Rumah tersebut terdiri dari dua lantai terdiri dua lantai, lantai pertama sebagai tempaat tidur dan lantai dua untuk tempat bersantai, dan tempat makan. Hunai berbentuk jamur dengan ketinggian sekitar 4 meter. 


B. NAMA-NAMA SENI PERTUNJUKAN/TEATER RAKYAT.
1Banjet :Pertunjukan rakyat di daerah Jawa Barat bagian utara.
2Kethoprak:Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dari sejarah atau babad zaman raja-raja dahulu.
3Laes/rintren:Permainan rakyat yang mengandung unsur kegaiban di daerah Jawa Tengah.
4Lengguk:Seperti rudat, di daerah Jawa Tengah.
5Lenong :Seperti ludruk, hidup di daerah Jakarta.
6Ludruk :Hidup di daerah Jawa Timur, ceritanya merupakan kejadian sehari-hari atau mengambil tokoh-tokoh tertentu.
7Makyong :Pertunjukan rakyat di daerah Riau, pelakunya memakai topeng dan kuku buatan yang panjan.
8Mamanda :Pertunjukan rakyat di daerah Kalimantan. lebih hanyak bersifat komedi.
9Opak Alang:Kethoprak yang diiringi rebana, di Java Tengah bagian Utara.
10Randai :Nyanyian yang disertai gerak tari dan silat dari daerah Sumatra Barat.
11Reog :Dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. Permainannya memakai topeng kepala macan. Di hiasi bulu-bulu merak, sering disertai dengan kuda kepang.
12Rudat:Seni tari dan nyanyian yang diiringi bana, di daerah Jawa Barat. Lagu-lagunya berisi ajaran agama Islam.
13Srandul :Seperti ketoprak, tetapi tebih sederhana, cukup dimainkan di halaman rumah, hidup di daerah Jawa Tengah.
14Tarling :Seperti ludruk yang hidup di daerah Cirebon, Jawa Barat.
15Wayang Golek :Hidup di daerah Jawa Tengah, dimainkan oleh seorang dalang.
16Wayang Kulit  :Hidup di daerah Jawa Tengah dimainkan oleh seorang dalang
17Wayangorang :Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dan Mahabarata atau Ramayana.


C. NAMA-NAMA SENJATA TRADISIONAL
1DI Aceh:Pisau Belati. Senjata tradisional Papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu belati tersebut.
2Sumatra Utara :Parang ,Salawaku. Panjangnya 90 - 100 cm. sedangkan perisainya dihiasi dengan motif-mo¬tif yang melambangkan keberanian.
3Sumatra Barat     :Badik, merupakan senjata tradisional. Senjata lainnya adalah Peda, Sabel. dan Tombak.
4Riau :Keris. Bentuknya berlekuk-lekuk seperti keris pada umumnya. Senjata lainnya pedang, tombak, lembing, dan sumpitan.
5Jambi:Pasatimpo, berbentuk parang dan hulunya bengkok ke bawah.
6Sumatra Selatan :Keris. Di Sulawesi Utara keris bentuknya lurus tanpa berlekuk-lekuk.
7Lampung:Mandau, senjata yang berbentuk parang dengan panjang kira-kira 1/2 meter.
8Bengkulu:Keris. Ukuran keris Kalimantan Selatan paling panjang 30 cm.
9DKI Jakarta :Mandau. Senjata terkenal lainnya adalah Lunjuk Sumpit, Randu (sejenis tombak), dan perisai.
10Jawa Barat :Mandau. Mandau yang dipakai berperang dilengkapi dengan perisai yang disebut Kelikit.
11JawaTengah:Sundu. Senjata ini yang umumnya dipakai penduduk di NTT. Senjata lainnya adalah Saweo, Pisau, dan Kampak.
12DI Yogyakarta :Keris. Ada berbagai jenis keris di Nusa Tenggar Barat,   misalnya Sampari dan Sondi. Di Lombok sondi ini bernama Grantim
13Jawa Timur:Keris. Selain sebagai senjata untuk membela diri, keris dapat mewakili seseorang dalam suatu undangan pernikahan.
14Bali:Clurit. Senjata sejenis arit yang mengerikan. Selain itu ada Sondre, Kodi, dan Tombak.
15Nusa Tenggara Barat:Keris. Di Yogyakarta senjata tersebut merupakan senjata tradisional. Keris-keris itu diberi pula gelar gelar kehormatan seperti Kanjeng Kyai Plered, Kanjeng Kyai Kopek, Kanjeng Kyai Ageng Baru dan sebagainya.
16Nusa Tenggara Timor :Keris. Di daerah Jawa Tengah senjata tersebut  mendapat tempat penting dalam kehidupan masyarakatnya. Keris dapat menunjukka kedudukan seseorang dalam mayarakat.
17Kalimantan Barat :Kujang. Senjata tradisional Jawa Barat. Pada mata   kujang terdapal 1- 5 lobang. Senjata lainnya adalah   Keris Kirompang, Keris Kidongkol, dan Golok.
18Kalimantan Tengah :Badik. Merupakan senjata tradisional masyarak Jakarta. Parang atau golok banyak digunakan oleh para pendekar.
19Kalimantan Selatan :Keris. Keris yang dianggap keramat atau pemberani panjangnya 13 jari. Selain itu ada Kuduk, dan Rudus.
20Kalimantan Timur :Keris. Senjata Lampung yang terkenal adalah Terapang Selain itu ada Penduk, Payan, Beladau, dan Badik.
21Sulawesi Utara:Keris. Senjata tradisional Sumatra Selatan yang berlekuk dengan jumlah ganjil. misalnya berlekuk 7,9,   atau 13.
22Sulawesi Tengah :Keris wilahan yang berlekuk-lekuk. Sedangkan keris yang bentuknya lurus dinamakan Badik Tumbuk Lada.
23Sulawesi Tenggara :Pedang Janawi. Pedang ini biasanya di pakai, dipakao  oleh   panglima perang sadangkan prajuritnya memakai klewang.
24Sulawesi Selatan :Karih, merupakan senjata tradisional berupa senjata    tikam. Selain itu ada Ruduih, dan lading.
25Maluku :Piso Surit, Pio Gaja Dompak, dan Hujur. Piso Surit, adalah sejenis belati dan merupakan senjatatradisional di Tanah Karo.
26Papua:Rencong, Selain rencong, ada Pedang Daun tebu, Oom  Ngom. dan Reudeuh.


D. NAMA-NAMA TARIAN DAERAH
1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
  • Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam.  Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.
  • Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
2. Tari-tarian Daerah Bali
  • Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisahcuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.
  • Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
3. Tari-tarian Daerah Bengkulu
  • Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
  • Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
  • Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
  • Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara
5. Tari-tarian Daerah Jambi
  • Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
  • Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat
  • Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
  • Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.
7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
  • Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
  • Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.
8. Tari-tarian Daerah JawaTimur
  • Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
  • Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.
9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat
  • Tarri  Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi
  • Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat
10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan
  • Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
  • Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.
11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah
  • Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
  • Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur
  • Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tamu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu  lahir seorang bayi kepala suku.
  • Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda  dalam memperebutkan seorang gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.
  • Tari Jangget, adalah tarian untuk upacara-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
  • Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
14. Tari-tarian Daerah Maluku
  • Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
  • Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.
15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara
  • Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
  • Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat
  • Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
  • Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur
  • Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
  • Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.
18. Tari-tarian Daerah Papua Barat danTengah
  • Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
  • Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawanan, dan kegagahan rakyat Papua.
29. Tari-tarian Daerah Papua Timur
  • Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
  • Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.
20. Tari-tarian Daerah Riau
  • Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
  • Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi
21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan
  •  Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
  • Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat.  Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah
  • Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat datang untuk menyambut tamu agung.
  • Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara
  • Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalam menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
  • Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.
24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara
  • Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
  • Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.
25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat   
  • Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
  • Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
  • Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
  • Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan
27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara
  • Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
  • Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
  • Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai

E. NAMA-NAMA LAGU DAERAH
1Ampar - ampar Pisang :Kalimantan Selatan
2Anak Kambing Saya :Nusa Tenggara Timur
3Angin Mamiri :Sulawesi Selatan
4Anju Ahu :Sumatera Utara
5Apuse:Papua
6Ayam Den Lapeh :Sumatera Barat
7Barek Solok :Sumatera Barat
8Batanghari:Jambi
9Balelebo:Nusa Tenggara Barat
10Bubuy Bulan :Jawa Barat
11Bungong Jeumpa :Nangroe Aceh
12Burung Tantina :Maluku
13Butet :Sumatera Utara
14Cik-cik Periuk :Kalimantan Barat
15Cing Cangkeling :Jawa Barat
16Dago Inang Sarge :Sumatera Utara
17Dayung Palinggam:Sumatera Barat
18Dek Sangke :Sumatera Selatan
19Desaku:Nusa Tenggara Timur
20Esa Mokan:Sulawesi Utara
21Gambang Suling :Jawa Tengah
22Gek Kepriye :Jawa Tengah
23Goro-gorone :Maluku
24Gundul Pacul :Jawa Tengah
25Haleleu Ala De Teang :Nusa Tenggara Barat
26Huhatee:Maluku
27IIir-ilir :Jawa Tengah
28Indung - indung :Kalimantan Timur
29Injit - injit Semut :Jambi
30Jali-jali :Jakarta
31Jamuran:Jawa Tengah
32Kabile-bile :Sumatera Selatan
33Kalayar:Kalimantan Tengah
34Kambanglah Bunga :Sumatera Barat
35Kampung Nan Jauh di Mato :Sumatera Barat
36Ka Parak Tingga :Sumatera Barat
37Keraban Sape :Jawa Timur
38Keroncong Kemayoran :Jakarta
39Kicir-kicir :Jakarta
40Kole-kole :Maluku
41Lalan Belek :Bengkulu
42Lembah Alas :Nangroe Aceh
43Lipang-lipangdang :Lampung
44Lisoi:Sumatera Utara
45Macep-cepetan :Bali
46Madedek Magambiri :Sumatera Utara
47Malam Baiko :Sumatera Barat
48Mande-mande :Maluku
49Manuk Dadali :Jawa Barat
50Ma Rencong :Sulawesi Selatan
51Mejangeran:Bali
52Meriam Tomong :Sumatra Utara
53Meyong-meyong :Bali
54Moree:Nusa Tenggara Barat
55Na Sonang Duhita Nadua :Sumatera Utara
56Ngusak Asik :Bali
57Nuluya:Kalimantan Tengah 
58Ina Ni Keke :Sulawesi Utara
59Ole Sioh :Maluku
60Re Re :Nusa Tenggara Barat
61Orlen-orlen :Nusa Tenggara Barat
62Ulate:Maluku
63Pai Mura Rame :Nusa Tenggara Barat
64Pakarena:Sulawesi Selatan
65Palu Lempong Pupoi :Kalimantan Tengah
66Panon Hideung :Jawa Barat
67Paras Barantai :Kalimantan Selatan
68Pelo Tawa - tawa :Sulawesi Tenggara
69Pileuleuyan:Jawa Barat
70Pinang Muda :Jambi
71Piso Surit :Sumatera Utara
72Pitik Tukung :Yogyakarta
73Potong Bebek :Nusa Tenggara Timur
74Putri Ayu:Bali
75Rambadia:Sumatera Utara
76Rang Talu:Sumatera Barat
77Rasa Sayang-sayange :Maluku
78Ratu Anom :Bali
79Saputangga Bapuncu Ampat :Kalimantan Selatan
80Sarinande:Maluku
81Selendang Mayang :Jambi
82Sengko-sengko :Sumatera Utara
83Sepakat Segenap :Nangroe Aceh
84Sinanggar Tulo :Sumatera Utara
85Sing Sing So :Sumatera Utara
86Sinom:Yogyakarta
87Sipatokahan:Sulawesi Utara
88Sitara Tilo:Sulawesi Utara
89Soleram:Riau
90Surilang:Jakarta
91Suwe Ora Jamu :Yogyakarta
92Tahanusangkara:Sulawesi Utara
93Tanduk Majeng :Jawa Timur
94Tanase:Maluku
95Tari Tanggai :Sumatera Selatan
96Tebe O Nana :Nusa Tenggara Barat
97Tekate Dipanah :Yogyakarta
98Tokecang:Jawa Barat
99Tondok Kadindangku :Sulawesi Tengah
100Tope Gugu :Sulawesi Tengah
101Tumpi Wayu :Kalimantan Tengah
102Tutu Koda :Nusa Tenggara Barat
103Yamko Rame Yamko:Papua